Perempuan dan kegiatan menenun mempunyai hubungan yang sangat erat bahkan secara kultural masyarakat Sembalun Lawang yang merupakan suku sasak mempunyai aturan adat yang mengatur hingga sampai keranah pribadi kaum perempuan seperti halnya pernikahan.
Perempuan yang belum bisa menenun, maka tidak diperbolehkan untuk menikah karena dianggap belum layak dan belum mempunyai kepribadian yang matang untuk menghadapi urusan rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ada pergeseran nilai kultural yang mengatur kehidupan perempuan yang berkaitan dengan kegiatan menenun.
Pergeseran nilai kultural yang mengatur perempuan yang mempunyai kaitan dengan menenun disebakan oleh beberapa faktor diantaranya, perempuan desa Sembalun Lawang telah banyak yang mengenal dunia pendidikan melalui perkembangan informasi yang cepat, dan masuknya pengaruh dari pendatang membuat perempuan banyak yang ingin melanjutakan pendidikan ke luar desa Sembalun Lawang, maka secara tidak langsung membuat perempuan-perempuan dengan usia produktif tidak memusatkan perhatiannya kepada kegiatan menenun saja.
Pada saat ini kegiatan menenun masi tetap terjaga kelestarian meskipun dikhawatirkan semakin lama akan semakin hilang karena berkurangnya generasi penerus, anak-anak muda yang bisa menenun menggunakan alat tenun tradisional.
Pergeseran nilai kultural tentang budaya menenun tidak menciptakan sebuah perubahan yang signifikan di desa Sembalun Lawang. Kegiatan menenun mempunyai konteks yang masih sama ditengah-tengah masyarakat Sembalun khususnya bagi perempuan.
Meskipun menenun tidak lagi menjadi syarat perempuan untuk menikah seperti aturan adat pada zaman dahulu, kegiatan menenun tetap menjadi ruang bagi perempuan untuk dapat saling berinteraksi dengan perempuan lainnya dari yang muda hingga yang tua, baik yang tergabung dalam kelompok tenun maupun tidak.
Kain Tenun desa Sembalun juga sudah lama dikenal oleh wisatawan, dengan motifnya yang khas dan proses pembuatannya yang masih alami serta ramah lingkungan, membuat tenun Sembalun semakin terkenal hingga mancanegara,
Dapat dilhat bahwa produksi tenun dari desa Sembalun Lawang sudah sangat terkenal diberbagai kalangan, baik dari pengunjung, wisatawan serta para pejabat di daerah yang sering memilh menggunakan kain tenun asal Sembalun Lawang karena kualitasnya yang sudah terbukti baik.
Kain tenun Sembalun Lawang juga menjadi barang yang dicari oleh wisatawan ketika berkunjung untuk dijadikan oleh-oleh khas desa Sembalun Lawang.
Keterlibatan perempuan desa Sembalun Lawang dalam industri tenun menghasilkan suatu nilai tersendiri dan memberikan konstribusi dalam mempromosikan Desa Sembalun Lawang sebagai desa wisata.
Saat ini Tenun yang mempunyai nilai historis dan seni yang tinggi menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang berkunjung, wisatawan tidak harus membeli namun juga dapat melihat proses pembuatannya dan dapat mempraktekkannya secara langsung dengan didampingi oleh penenun yang sudah ahli.